WAKTU WAKTU TERKABULNYA DO'A

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bahwa untuk dikabulkannya do’a hendaknya didalamnya terkumpul kehadiran hati, konsentrasi secara penuh terhadap apa yang diminta dan bertepatan dengan salah satu dari enam waktu dikabulkannya do’a, yaitu :
1) Sepertiga malam terakhir.
2) Saat Adzan.
3) Antara Adzan dan Iqamat
4) Setelah melaksanakan shalat wajib.
5) Saat Imam naik ke atas mimbar pada hari jum’at hingga selesainya shalat jum’at tersebut.
6) Saat saat terakhir setelah waktu ‘Ashar.
Syarat ini ditambah lagi dengan kekhusyuan hati serta sikap merendahkan diri dihadapan Allah yang diiringi dengan ketundukkan dan kelembutan. Dan orang yang berdo’a hendaknya menghadap kiblat.
Do’a Laksana Senjata
Diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dalam kitabnya mustadrak dari Ali bin Abi Thalib r.a bahwasanya rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda "Doa adalah senjata kaum mukminin dan tiang Agama, serta cahaya langit dan bumi".
Do’a dan ta’awudz (memohon perlindungan kepada Allah Swt dari sesuatu) mean miliki kedudukan sebagaimana layaknya senjata. Kehebatan sebuah senjata bergantung pada pemakainya, bukan hanya dari ketajamannya. Jika senjata tersebut adalah senjata yang sempurna, tidak ada cacatnya, lengan penggunanya adalah lengan yang kuat, serta tidak ada satu penghalang, maka tentulah ia mampu dipakai untuk menghantam dan mengalahkan musuh. Namun apabila salah satu dari tiga hal tersebut hilang maka efeknya juga melemah dan berkurang.
Abu Dzaar berkata : "Cukuplah do'a itu bisa diterima jika disertai dengan kebajikan, layaknya sejumput garam yang mampu mencukupi makanan."(Az-Zuhd (II/77) Karya Imam Ahmad.
Marja’
- Ad-Daa’ Wad dawaa’ (I/23), Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rohimahullah.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com