Salah satu kitab yang menjelaskan tentang adab dalam shalat adalah kitab Bidayatul Hidayah karya seorang 'ulama besar, Imam Al-Ghazali rohimahullah.
Dalam kitab tersebut Imam Al-Ghazali mengatakan :
"Apabila engkau telah selesai membersihkan kotoran dan najis yang terdapat di badan, pakaian, dan tempat salat, juga engkau telah menutup aurat dari pusar sampai dengkul, maka berdirilah menghadap ke arah kiblat dengan kaki yang lurus tapi tidak dirapatkan sedangkan engkau berada dalam posisi tegak. Lalu bacalah surat an-Naas guna berlindung dari setan yang terkutuk.
Hadirkan hatimu ketika itu. Buanglah segala bisikan dan rasa was-was. Perhatikan kepada siapa engkau sedang menghadap dan bermunajat sekarang.
Hendaknya engkau malu untuk bermunajat kepada Tuhan dengan hati yang lalai dan dada yang penuh dengan bisikan dunia beserta kebejatan syahwat. Sadarlah bahwa Allah Swt. mengetahui semua yang tersembunyi di dalam dirimu dan melihat hatimu. Allah hanya menerima salatmu sesuai dengan kadar kekhusyukan, ketundukan, dan ketawaduanmu." (Bidayatul Hidayah, Al-Imam Al-Ghazali rohimahullah)
Note :
Dalam penjelasan singkat di atas salah satu kesimpulan yang bisa kita ambil adalah bahwa Imam Al-Ghazali termasuk 'ulama yang menganjurkan membaca surah An-nas sebelum shalat. Dan praktek ini biasanya sering kita temukan di masyarakat Nahdhiyin (NU) yaitu sebelum talafudz niat membaca surah An-Nas.
Namun dalam perkara ini pada intinya memang terdapat perbedaan pendapat 'ulama. Sebagian 'ulama ada yang membid'ahkan, sedangkan ada juga yang menganjurkannya.
Wallahu a'lam
Inilah ijtihad para 'ulama, kita sebagai orang awam hendaknya jangan sok berlagak 'aalim dengan merendahkan pendapat 'ulama yang berlainan dengan pendapat kita, apalagi merendahkan 'ulama seperti Imam Al-Ghazali. Hendaknya kita tahu diri dan beradab kepada 'ulama.
📝 Oleh : Abu Zaid RH
Wallahu a'lam
terima kasih kongsi ea
BalasHapus