Ditulis oleh : Abu Zaid Rahmi Hidayat
Terkadang niat baik untuk menasehati saudara kita agar senantiasa berada dalam kebaikan, bisa malah berujung pada kesalah pahaman dan pertengkaran. Oleh karena dalam perkara nasehat menasehati ini ada adab yang harus diperhatikan.
Saya akan menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya :
1. Dalam menyampaikan nasehat, sampaikanlah nasihat dengan cara yang baik dan tutur kata yang lembut juga mudah dipahami sehingga dapat berpengaruh kepada orang yang anda nasihati.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
ادْعُ إِلٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجٰدِلْهُم بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ
َ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik..."(Qs. An-Nahl :125)
2. Jangan menasehati dengan membentaknya, atau menasehati layaknya seorang majikan kepada budaknya, tapi nasehatilah seperti dua sahabat yang sama derajatnya sehingga tidak ada yang merasa direndahkan.
3. Jangan pernah menasehati saudaramu ketika waktu dan tempat yang tidak pas. Carilah waktu berdua - an dengannya sehingga nasehat kita pun diterimanya. Dalam hal ini kita harus pintar - pintar mencari moment enjoy, yang pada saat itu dia mau menerima masukan dan saran dari orang lain.
Terkadang niat baik untuk menasehati saudara kita agar senantiasa berada dalam kebaikan, bisa malah berujung pada kesalah pahaman dan pertengkaran. Oleh karena dalam perkara nasehat menasehati ini ada adab yang harus diperhatikan.
Saya akan menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya :
1. Dalam menyampaikan nasehat, sampaikanlah nasihat dengan cara yang baik dan tutur kata yang lembut juga mudah dipahami sehingga dapat berpengaruh kepada orang yang anda nasihati.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
ادْعُ إِلٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجٰدِلْهُم بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ
َ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik..."(Qs. An-Nahl :125)
2. Jangan menasehati dengan membentaknya, atau menasehati layaknya seorang majikan kepada budaknya, tapi nasehatilah seperti dua sahabat yang sama derajatnya sehingga tidak ada yang merasa direndahkan.
3. Jangan pernah menasehati saudaramu ketika waktu dan tempat yang tidak pas. Carilah waktu berdua - an dengannya sehingga nasehat kita pun diterimanya. Dalam hal ini kita harus pintar - pintar mencari moment enjoy, yang pada saat itu dia mau menerima masukan dan saran dari orang lain.
4. Yang tak kalah penting , bahkan sangat utama ialah nasehatilah di saat sendirian, karena
yang demikian itu lebih mudah ia terima. Sebab jika kita menasihati
saudara kita ketika sedang bersama orang banyak maka kita secara tidak langsung telah
mencemar-kannya, dan jika kita menasihatinya secara rahasia maka pun
telah menghiasinya dengan adab yang baik.
Perkataan Imam Syafi`i yang sudah sangat masyhur, yaitu beliau berkata, “Berilah aku nasihat secara berduaan, dan jauhkan aku dari nasihatmu di tengah orang banyak; karena nasihat di tengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang aku tidak suka mendengarnya.”
Rujukan :
Al - Adaabul Muslim, Asy-Syaikh Rohimahullah.
Perkataan Imam Syafi`i yang sudah sangat masyhur, yaitu beliau berkata, “Berilah aku nasihat secara berduaan, dan jauhkan aku dari nasihatmu di tengah orang banyak; karena nasihat di tengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang aku tidak suka mendengarnya.”
Rujukan :
Al - Adaabul Muslim, Asy-Syaikh Rohimahullah.