‪Gambaran‬ kejahiliyahan masyarakat arab. (Shiroh An-Nabawiyah)

{Kajian Sirah An-nabawiyah}
Kita sering mendengar bahwa sebelum datangnya Islam, bangsa arab dikenal sangat jahiliyah (bodoh) misalnya seperti membunuh anaknya sendiri dengan dikubur hidup - hidup (perempuan), bahkan menurut sejarahnya bangsa lain pun enggan untuk menguasai negeri arab karena kebiasaan masyarakatnya yang jahil.
Selain itu masih banyak lagi kejahiliyahan yang dilakukan masyarakat arab saat itu. Seperti kumpul kebo, free sex, dsb. Jadi sebenarnya kasus remaja saat ini juga seperti kembali pada masa arab jahiliyah dulu dimana saat ini remaja atau muda mudi berpacaran, melakukan kemaksiatan dst.
Di antara kejahiliyahan bangsa arab tentang hubungan pernikahan laki - laki dan perempuan seperti yang disampaikan oleh Imam Al-Bukhari dan lainnya yang diriwayatkan oleh aisyah rodiyallahu an’ha bahwa pernikahan pada masa jahiliyah terdiri dari 4 macam :
Pertama, pernikahan seperti pernikahan orang sekarang, yaitu seorang lelaki mendatangi lelaki yang lain dan melamar wanita yang di bawah perwaliannya atau anak perempuannya, kemudian dia menentukan maharnya dan menikahkannya.
Kedua, seorang laki – laki berkata kepada isterinya ketika ia sudah suci dari haidnya “Pergilah kepada si fulan dan bersenggamalah dengannya” kemudian setelah itu, istrinya ia tinggalkan dan tidak ia sentuh selamanya hingga tampak tanda kehamilan dari laki – laki tersebut. Dan bila tampak tanda kehamilannya, bila si suami masih berselera kepadanya maka ia akan menggaulinya. Hal tersebut dilakukan hanyalah lantaran ingin mendapatkan anak yang pintar (dari nasab orang yang di kagumi misalnya). Astaghfirullah.
Pernikahan semacam ini dinamakan istibdha’.
Ketiga, ini lebih parah dari yang kedua. Kasusnya seperti kumpul kebo. Yaitu sekelompok orang dalam jumlah yang kurang dari sepuluh berkumpul, Kemudian mendatangi seorang wanita dan masing – masing menggaulinya. Jika wanita ini hamil dan melahirkan seorang anak dari hasil perbuatan tersebut maka dipanggillah kesepuluh laki – laki tadi lalu dikumpulkan dan si wanita ini boleh memilih siapa yang dia pilih terbaik / kehendaki menurutnya untuk menjadi ayah anak tersebut dan di nasabkan kepadanya.
Dan ke empat, ini adalah yang terparah dari yang terparah, yaitu seorang wanita yang didatangi banyak laki – laki tanpa menolak sedikitpun. Didepan pintu rumah ditancapkan bendera – bendera yang menjadi symbol mereka. Dan ketika wanita ini hamil, cara mengetahui nasab anak tersebut adalah dengan penganalisaan, atau kalau dzaman sekarang dengan melakukan tes kecocokan sampel darah.
Inilah beberapa dari banyak kejahiliyahan bangsa arab sebelum datangnya Islam. Dan ketika Allah mengutus Nabi Muhammad saw beliau pun menghapus seluruh bentuk pernikahan jahiliyah tersebut dan menggantikan pernikahan, hubungan suami istri sesuai dengan cara Islam” (Hadits Riwayat Abu Dawud, Kitab Nikah)
Abdullah Hamzah
{Komunitas Dakwah Al-Mu’minun}
Wallahu a’lam
Maraji’
Ar – Rahiq Al- Makhtum. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri. Kitab Sirah An-Nabawiyah dilengkapi dengan tahqiq ulama khalaf.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com